SOPPENG — Bupati terpilih Soppeng Andi Kaswadi Razak mengatakan ada 100 kasus warga yang terjangkit Demam Berdarah Dangue (DBD) hingga awal 2016 ini.
Menurutnya harusnya saat ini sudah masuk dalam situasi darurat DBD, tapi kata dia, Dinas Kesehatan Soppeng sepertinya kurang tanggap dengan penyakit yang mematikan itu.
“Ini sudah situasi darurat, kenapa pihak dinas kesehatan tidak bertindak cepat untuk mencegah penyebaran, ” kata Kaswadi di kediamannya, Jl Laburaung, Watansoppeng, Selasa (2/2/16).
Menurutnya, sudah ada 100 kasus warga terjangkit penyakit DBD, seharusnya pihak terkait merespon dengan cepat, jangan nantinya ada korban baru merespon. “Dinas terkait tergolong lamban mengatasi penyebaran, jangan ada korban dulu baru goyang, maunya sudah tau banyak korban langsung lakukan fogging penyemprotan sarang nyamuk.” ujarnya.
Kaswadi menambahkan, dana untuk melakukan fogging sudah disediakan oleh pemerintah daerah, jika nantinya dana tidak mencukupi melakukan penyemprotan di sejumlah titik di kabupaten Soppeng, pake dana darurat, karena menurutnya kasus penyebaran DBD ini sudah sangat darurat.
” Ada anggaran untuk penyemprotan fogging, kalau anggarannya habis, pake anggaran darurat, kalau juga ga cukup pake anggara oprasional Bupati,” Tegasnya lagi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Soppeng dr Musdiawaty yang dikonfirmasi melalu selularnya tidak menjawab saat dihubungi dan pesan pendek yang dikirimkan tidak dibalas.
Menurutnya harusnya saat ini sudah masuk dalam situasi darurat DBD, tapi kata dia, Dinas Kesehatan Soppeng sepertinya kurang tanggap dengan penyakit yang mematikan itu.
“Ini sudah situasi darurat, kenapa pihak dinas kesehatan tidak bertindak cepat untuk mencegah penyebaran, ” kata Kaswadi di kediamannya, Jl Laburaung, Watansoppeng, Selasa (2/2/16).
Menurutnya, sudah ada 100 kasus warga terjangkit penyakit DBD, seharusnya pihak terkait merespon dengan cepat, jangan nantinya ada korban baru merespon. “Dinas terkait tergolong lamban mengatasi penyebaran, jangan ada korban dulu baru goyang, maunya sudah tau banyak korban langsung lakukan fogging penyemprotan sarang nyamuk.” ujarnya.
Kaswadi menambahkan, dana untuk melakukan fogging sudah disediakan oleh pemerintah daerah, jika nantinya dana tidak mencukupi melakukan penyemprotan di sejumlah titik di kabupaten Soppeng, pake dana darurat, karena menurutnya kasus penyebaran DBD ini sudah sangat darurat.
” Ada anggaran untuk penyemprotan fogging, kalau anggarannya habis, pake anggaran darurat, kalau juga ga cukup pake anggara oprasional Bupati,” Tegasnya lagi.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Soppeng dr Musdiawaty yang dikonfirmasi melalu selularnya tidak menjawab saat dihubungi dan pesan pendek yang dikirimkan tidak dibalas.